Kegiatan Deteksi Dini HIV & IMS (VCT Mobile) pada WBP
Pendahuluan
Seperti yang kita ketahui bahwa jumlah pengidap HIV AIDS di Indonesia semakin meningkat, data kumulatif Januari sampai Juni 2014 sebanyak 17.234 kasus baru. Jumlah ini merupakan laporan dari 300 kabupaten dari 32 propinsi di Indonesia. Di Bontang angka penyebaran HIV AIDS sudah masuk ke dalam kategori epidemi terkonsentrasi karena angka prevalensinya > 5% pada sub populasi tertentu.
Meski belum diperoleh data memadai yang membuktikan adanya korelasi antara perpindahan pekerja dan penyebaran HIV/AIDS, diasumsikan kelompok penduduk dengan mobilitas tinggi dan berperilaku seks berisiko, termasuk pekerja di sektor pertambangan, kontruksi, perkebunan, perkayuan, transportasi, perikanan dan buruh migran, rentan terhadap penularan HIV/AIDS.
Kelompok yang rawan terjadi penularan HIV AIDS adalah kelompok populasi kunci (WPS, pecandu NAPZA, dll). Kegiatan skrining dilakukan untuk WBP karena menjadi salah satu popolasi prioritas untuk dilakukan skrining HIV/AIDS dan termasuk populasi berisiko untuk terjadi nya penularan HIV/ AIDS. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan skrining tapi jga akan ditindak lanjuti dengan pengobatan lanjutan apabila hasil skrining ada d antara WBP yang positif mengidap HIV dan IMS dengan pengobatan di Puskesmas untuk yang gejala ringan dan diberikan rujukan untuk gejala yang lebih berat atau dengan komplikasi
Rincian Kegiatan
1. Meminta daftar nama WBP beserta NIK dan tanggal lahir kepada petugas Lapas
2. Menyiapkan Tim VCT berupa Admin, Petugas Skrining dan Petugas Pengambil Sampel Darah, Petugas Laboratorium adapun tugasnya berupa:
Admin: – Mencocokkan daftar namanya dengan WBP yang akan diperiksa
Petugas Skrining : – Menjelaskan tentang tujuan pemeriksaan kepada WBP
– Pengisian Form Skrining dengan menggali informasi kepada WBP terkait riwayat perilaku berisiko
-Penandatangan persetujuan kepada WBP untuk dilakukan pemeriksaan VCT di Form Skrining
Petugas Pengambil sampel: – Menyesuaikan nama WBP dengan identitas yang ada pada Tabung sampel
– Mengambil sampel darah pada WBP untuk dimasukkan ke dalam tabung sampel yang sudah diberi identitas
Petugas Laboratorium: – Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan tes rapid dengan sampel darah
– Menginformasikan kepada pemegang Program HIV/IMS tantang hasil yang didapatkan
3. Menginformasikan ke petugas Lapas jadwal pemeriksaan vct mobile agar mempersiapkan WBP yang akan diperiksa
4. Melakukan Pemeriksaan VCT dengan menyesuaikan dengan tanggal yang sudah ditentukan
5. Menindak lanjuti hasil dari pemeriksaan VCT Mobile Lapas dengan memberikan pengobatan jika hasil skring HIV & IMS ditemukan hasil positif, Untuk gejala ringan pengobatan dapat dilakukan d Puskesmas Bontang Lestari dan jika gejala lebih berat atau terdapat komplikasi akan diberikan rujukan ke RSUD