Kepadatan jentik berpengaruh terhadap kasus DBD. Apabila hasil pemantauan jentik menunjukkan kepadatan jentik rendah maka diasumsikan kasus DBD akan menurun. Namun untuk beberapa daerah yang memiliki sumber air yang tidak banyak serta penampungan air yang banyak maka mutlak diperlukan suatu kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) tersebut.
Pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dilapangan sangat penting dan bermanfaat untuk menemukan adanya jentik ditempat penampungan air untuk menghindari perkembangbiakan jentik nyamuk Aedes Aegepty yang merupakan faktor penyebab penularan penyakit DBD.
Gerakan PSN yang dilakukan melibatkan semua kader jumantik yang ikut serta dalam kegiatan ini. Pelaksanaan PSN ini rutin dilakukan pertriwulan. Kader jumantik yang ikut serta bertugas dalam memantau jentik nyamuk yang berada di sekitar tempat tinggal warga. Tempat-tempat yang biasa dijadikan sarang nyamuk adalah bak mandi akibat jarang dikuras dan juga air yang ada pada kaleng bekas minuman atau ember kosong yang terisi air di luar rumah. Pemeriksaan jentik dilakukan secara menyeluruh baik di dalam maupun di luar rumah. Keberhasilan kegiatan PSN dapat diukur pada keberadaan vektor yaitu dengan Angka Bebas Jentik (ABJ), apabila ABJ ≥ 95% diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, muncul kesadaran diri dari masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan cara rajin membersihkan tempat-tempat yang bias menjadi potensi berkembangnya nyamuk, serta memantau jentik di kala musim hujan.
Tujuan nya :
1. Mengantisipasi peningkatan kasus DBD
2. Memeriksa populasi jentik ditempat penampungan air.
3. Memutus mata rantai perkembangbiakan jentik nyamuk, terutama nyamuk Aedes Aegepty.
4. Pemberian Abate pada tempat penampungan air yang ditemukan jentik.
5. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pelaksanaan 3M (Menguras, Mengubur dan Menutup).
Rincian Kegiatan : Kader jumantik melakukan tugasnya untuk memantau dan mencatat jentik kesetiap rumah, serta membagikan larvasida (abate).